Kamis, 12 November 2009

Kangen Band – Kembali Pulang

Kangen Band – Kembali Pulang

bintang terlihat terang
saat dirimu datang
cinta yang dulu hilang
kini kembali pulang
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
lihatlah dia mulai bernyanyi
coba merangkai mimpi
cinta yang dulu pergi
kini datang kembali
wajahmu mengingatku
dengan kekasihku dulu
wajahmu mengingatkan
dengan masa laluku
reff:
kekasih yang dulu hilang
kini dia tlah kembali pulang
akan ku bawa dia terbang
damai bersama bintang
kekasih yang dulu hilang
kini dia tlah kembali pulang
betapa senang ku dendangkan
dan takkan ku lepaskan
wajahmu mengingatkanku
dengan kekasihku dulu
wajahmu mengingatkanku
dengan masa laluku
repeat reff [2x]


DISCLAIMER: Lirik lagu dari Kangen Band – Kembali Pulang adalah hak cipta / hak milik dari pengarang, artis, dan label musik yg bersangkutan. Lirik, download MP3 Kangen Band – Kembali Pulang, ringtone Kangen Band – Kembali Pulang, serta video klip Kangen Band – Kembali Pulang ini disediakan hanya untuk keperluan evaluasi. Kami tidak menyediakan file KangenBand–KembaliPulang.mp3 di server kami. Jika Anda suka dengan lagu ini, belilah kaset / CD atau nada sambung pribadi (NSP/RBT)-nya untuk mendukung artis yg bersangkutan.
Cari lirik lagu:






Informasi lirik lagu terbaru langsung di email Anda. Daftar sekarang:

SUKA LAGU INI? PASANG LIRIKNYA DI SITUS/BLOG ANDA!
*copy-paste kode di atas ke dalam form posting blog Anda

pujaan hati

 

Kangen Band – Pujaan Hati

hei pujaan hati apa kabarmu
ku harap kau baik-baik saja
pujaan hati andai kau tahu
ku sangat mencintai dirimu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
hei pujaan hati setiap malam
aku berdoa kepada sang Tuhan
berharap cintaku jadi kenyataan
agar ku tenang meniti kehidupan
* hei pujaan hati, pujaan hati
pujaan hati, pujaan hati
reff:
mengapa kau tak membalas cintaku
mengapa engkau abaikan rasaku
ataukah mungkin hatimu membeku
hingga kau tak pernah pedulikan aku
cobalah mengerti keadaanku
dan cobalah pahami keinginanku
ku ingin engkau menjadi milikku
lengkapi jalan cerita hidupku
hei pujaan hati, pujaan hati
hei pujaan hati setiap malam
aku berdoa kepada sang Tuhan
berharap cintaku jadi kenyataan
agar ku tenang meniti kehidupan
repeat *, reff

puisi remaja

Untukmu Geulis 01/14/2009
 
Di setiap pagi kau lah yang selalu di ingatan ku
Di setiap senja kau pula lah yang ada di pikiran ku Menggelayut di setiap langkah-langkah ku 
Cantik nan indah tiada tara

Perasaanku pada mu kurasa tak terhingga
Kau begitu sempurna tiada cela
Menyiram keelokan sepanjang kehidupanku
Kau menambah indah hari-hari  ku

Telah kunyatakan disaksikan langit dan buana,
gunung dan sungai, bayu dan banyu dikau lah pujaan hatiku Tak akan pernah ada rasa sesal di hati
Tak akan pernah ada rasa sakit lagi

Mawar jelita merekah indah
Tersentuh senyuman mu
Yang manis begitu juga dengan hati ini

Tubuh ku bergetar setiap kupanggil namamu
Hatiku berdebar di rasuk cinta akan dirimu
Hidup matiku untuk mu...
Untuk mu Geulis

***11 Januari 2009
 
 
Betapa Kebetulan Malam Ini
Kebetulan Yang Manis Bagai Mimpi
Mempertemukan Kita Di Sini Di Negri Jauh Ini
Di Sini Kita, Dua Jiwa Sesama Asing Ini

Dipersatukan Dewi seni
Yang Membawa Kita Jauh Tinggi
Seakan Jiwa Kita Sebuah Lagu
Mengapung Di Udara Mozart badan Di dunianya yang Sahdu

Kau Berkata : Betapa dalam matamu,
Betapa Manis Wajahmu.
Kau Katakan Itu Dengan Gairah Hatimu Yang Bergema sunyi,
Karena Kita Tidak Sendiri,

Dan Di Matamu Ajakan,
Dan Di Hatiku Kemabukan
Tak Terperikan.
Aku Lelaki, Maka Maafkan Ketinggian Hatiku,

Bila Bisikanmu Membelai hatiku: Betapa Dalam Matamu,
Betapa Manis Wajahmu.

O, Penyair, Di Negriku,
Negriku Yang Kucinta,
Ada Padaku Seorang Kekasih Menunggu,
Ia Kawan Setanah Airku Yang Takkan Kusia-siakan

Hatinya,
Ia Kawan Setanah Airku Yang Takkan Kutukarkan Cintanya
Dengan Harta Dunia
Dengan Bintang Bintang Yang Bercahaya Dengan Bulan

Namun Kemabukan mencekam Hatiku,
Bila Di Matamu Mengambang Bayang bayang Cinta
Atau Ajakan Bercahaya.
Aku Lelaki, Maka Maafkan Ketinggian Hatiku,

Bila Bisikanmu Membelai Hatiku : Betapa dalam Matamu,
Betapa Manis Wajahmu.




adi tHea, September’ 2006

 
 
Kini
Bersama dengan hujan sedih
Yang mengguyup mukaku
Kudambakan sebuah tangga dari debu
Yang terhimpun dari punggung punggung terbungkuk
Dan tangan tangan melekap ke lutut
Agar aku dapat naik ke langit tertinggi
Dan mengetahui
Kemana perginya doa dan keluhan kita

O kekasih
Segala doa dan keluhan
Segala ratap dan tangis yang mendambakan pertolongan
Terpancar dari berjuta bibir dan hati
Lewat beribu tahun  dan kurun
Tentulah terhimpun di suatu tempat di langit
Dan barangkali
Kata kata dariku ini
Kini juga berada diekat kata-kata
Akan biarlah kita tunggu air mata langit
O kekasih
Kini aku merindukan
Dirimu untuk kembali
Dan biarpun angin
Yang tak dapat memisahklan kita 
Dan kini aku merindukan kamu
Di manapun kau berada
Dan kupun terlihat seperti biasanya
Kapan pun kamu berada

Adi tHea November’ 2006

 
 
Searus alir aroma-aroma bunga cinta
Meraih penciumanku disaat aku tertidur pulas
Getaran halus menggoyang lamunan gelap
Dan akupun menghembuskan nafas asmara
Sehalus bulu-bulu putih yang betebaran diangan
Memanggil-manggil sebuah hati penyebar aroma

Disini aku terbaring bahagia tersenyum sendiri
Siang ada gambarmu, malam ada aromamu
Ketika mataku terpejam ada coretan namamu
Tertawa kecil sendirian melamunkan dunia impian
Dan aku kasmaran, akan kuhirup sayang aroma itu
Sambil berlari mengitari dunia khayal yang terindah

Kini aku dalam belaimu
Dan ketika kau meraih tanganku dengan tulus
Kurasakan ada sentuhan manis mengecup bibirku
Kau berikan aku kisah merpati putih yang bermesraan
Bersandar manja melagu panorama warna nirwarna
Dan aku biarkan jemarimu membelai sayang rambutku

Bergulingan diatas padang rumput menuju lembah damai
Ketika kulitku sedikit tergores oleh ranting kering
Jemarimu mengusap lukaku, kurasa hangat menolak perih
Duduk dipangkuanmu mendongeng kisah masa depan
Luluh telingaku ketika kau berbisik merdu berirama syahdu
Akupun memerah bulan dalam asuhan suara merdu

Melenggang dalam payung awan putih berpelukan
Dan kedua pasang mata saling melempar pandang
Tercipta senyuman cantik menghias wajah bahagia
Menyatu dalam satu bertaburan kerlingan bintang
Aku lingkarkan tanganku dilehermu, karena aromamu
kau peluk pinggangku sambil bercanda kecil

Lelap dipangkuan kasih, aku buka lembaran kertas
Disana ada puisi-puisi yang aku rangkaikan untukmu
Kubacakan penuh rasa dan curahan sendu melodi
Matamu terpejam meresapi arti puisiku
Dan bibirmu bergerak mengeluarkan kata cahaya
"Akulah manusia yang terhanyut asmara karena kau!"

"Katakan sekali lagi kata itu hanya untukku,
Jangan pernah terhapuskan, torehkan dihatimu"
Anggukan berbaur aura pancaran wajahnya
Menentramkan segala jiwa hidupku
Terurai bisikan kata indah dari harum nafasnya
"Dengarlah, aku ada untukmu!"

Tak ingin lepas, sampai aku tersadar bangun dari tidur
Menyakitkan nurani, menyesal bermesraan dalam mimpi
Karena aromamu telah merajang hariku dalam gelap dan terang
Terlalu manis untuk melupakan khayalan dicintaku
Walau kecewa, baiknya mimpi ini jangan dibalut tangisan
Kau beri aroma, aku beri mimpi…


Nenen Gunadi
Oct 03, 2008 13:32
Edmonton-Canada
 
Bila 09/26/2008
 
Hari hari indah melintas lembut
senada tembang hati diantaranya
rangkaian tali kasih,membentang nyata

penghantar anugerah Amor ke dalam sukma

langkah seiring meniti tangga emas
tautan hati juga tiara

Camar di pantai,tahu makna jemari

bahasa kasih, bulan hapal jawabnya
waktu berlalu melintas pasti hari
berganti menepis kasih

kemana hari....?

dimana hati... ?

-
Bank Indonesia, 26 September 2008-
 
Menggapai Bayang 09/26/2008
 
Mega berarak perlahan
mendung semakin kelam

 cristal cristal bening berguliran
di balik desah napas kerinduan resah,
gelisah
menyatu dalam sunyi
nun diatas sana
camar meleyang perlahan , lelah
lelah merengkuh bayang semu
rindu
mendera
cita apai realita menjelma luka sakit
Tuhan..
Bilakah angan kan nyata
bilakah bayang menjelma

bilakah......bilakah
aku tak tahu                                     

-Bank Indonesia, 26 September 2008
-
 
 

Oleh -Dhie- Jendela Hati http://www.jendelahati.net/

Pernah ku merasakan kerinduan yang menyesakan,
hingga membuatku putus asa,
putus asa bila tidak lagi melihatnya,
putus asa bila tak akan ada kesempatan untuk melakukannya bersama.

Bila kerinduan itu mendera selalu,
ku berdiri di ujung malam,
kupasang sayap rapuhku,
mulai mengepakkan arungi mimpi yang hampir tak meninggalkan jeda,
tinggalkan sela dan waktu,
hingga tak bisa membedakan pagi atau senja.

Setetes embun jatuh di ujung malam,
menyejukan panasnya rindu yang telah berubah menjadi sembilu,
menumbuhkan tunas-tunas harapan yang kandung layu,
andai dia tahu kerinduanku…..

Kerinduanku pada gemercik air wudhu yang membasahi wajahnya,
kerinduanku pada takbiratul ihram yang meluncur dari bibirnya,
kerinduanku pada hamparan sajadah yang mengalasi pengabdiannya.

Aku rindu rukunya,
aku rindu sujudnya,
Duhai Ya Rabbi…..

Aku rindu saat-saat menghadap-Mu.

*Hasil imajinasi liar semalam*

 
 
Meninggalkan kotamu, menyakitkan hatiku
Aku pergi tinggalkan jejak-jejak cerita yang indah
Lukaku terbalut tangisan dan aku harus rela
Disaat aku menikmati sentuhan kisah bahagia

Penyesalan karena kulepas segala yang terindah
Perih dihati tak mampu merubah langkahku
Untuk harus melambaikan tanganku
Kutatap wajah-wajah berlinang saat melepaskanku

Rasa kerinduan selalu menggambarkan ceria saat itu
Mengapa semua ini terjadi, disaat aku menyintai kotamu
Canda riang bersamamu selalu tertanam tumbuh dirasaku
Ruang hatiku selalu melantunkan suara merdu kerinduan

Sahabat, kutetap teringat akan ucapan lembutmu dan sayangmu
Kadang aku terdiam sepi melamunkan ceriaku yang kutitipkan padamu
Pintaku jagalah ceriaku dihatimu, bayangku akan menyapa harimu
Haruku karena kebaikanmu yang selalu menjaga diriku ketika aku sakit

Kenangan, aku akan kembali kekotamu untuk menyentuh jejakku yang tertinggal!


Nenen Gunadi
Edmonton AB, Can
22 Aug, 08 18:19


 
HILIWIR ASIH 08/04/2008
 
Regang kamelang
dahan karingrang
peunggas harita
teu pira kasaput angin bagja  

Rintih
nalika salira ngagalindeng
"Deudeuh Enung tampi ieu citresna
tina geter hate Enkang sagemlengna!"                            
Bank Indonesia, 1 Agustus 2008
Maman Wahyu
 
CATATAN RINDU 08/04/2008
 
Apa yang tercatat pada hari hariku
Adalah keresahan
Dan aku rindu sapamu
Pernah kucari kamu di jalan ini ketika gerimis payungi senja yang pekat ini
Tapi...
Dimana.. Kulalui sekian musim panas & dingin Kuhitung daun daun yang gugur
DImusim semi Ternyata ..
Cintamu begitu singkat.   
                      
Bank Indonesia, 4 Agustus 2008
Maman Wahyu
 

Puisi Cinta Remaja : UNTIL THE END (SAMPAI AKHIR)




Aku telah terdampar di sebuah pelabuhan
Ditiup angin yang menghanyutkan
Hingga di dermaga hatimu terbius kekaguman
Aku temukan ketulusan ?

Aku telah tenggelam di telan gelombang
Diseret ombak menggulung pasang
Hingga di aliran darahmu layar pun terkembang
Aku teramat senang ?

Aku telah terjatuh di bukit jiwa
Terkurung dan butakan mata

Hingga di belai kalbumu dengan sejuknya air telaga
Aku merasakan bahagia ?

Senyum bidadari menawanku
Takjub diam membisu
Kata indahmu tertulis di pigura memoriku
" Sampai Akhir " Nafas dan Waktu
Hanya Tuhan Yang Tahu...
Read More...

cerita cinta




dua insan yang sedang jatuh cinta
seakan dunia milik berdua
hanya ada aku dan dirinya
layaknya adam dan hawa

menjadi buta akan segalanya
bagai mimpi menjadi nyata
menemukan pasangan hatinya
yang pernah retak terbelah dua

dua insan yang memupuk cinta
seakan menanti tumbuhnya benih baru
dan menjaganya agar tidak layu

selalu ada di saat suka
mengobatimu di kala duka

dua insan menemukan cinta
mewarnai hati yang hampa
tak ada lagi kata sepi
tak ada lagi kata sendiri

dua insan dimabuk cinta
mengumbar janji
dengan rangkaian kata
dan senandung nada
kau ukir hati ini

dunia tak pernah jadi sempurna
tanpa dirimu yang mempesona

andai waktu dapat berhenti berdetak
tak ingin saat itu berakhir

cerita dua insan yang saling mencinta
bagai dongeng yang berakhir bahagia
Read More...
PONK

puisi





Yaa Allah...

Melihat bapak ibuku duduk terkantuk-kantuk

Di bangku sepur "kluthuk"

Egoku seketika ambruk

Hatiku sekonyong-konyong remuk

Badan yg renta, wajah yg tua

Membuat sebuah tanya tak pernah bertemu jawabnya

Mataku berkaca-kaca

Kapankah aku bisa membahagiakan mereka?
Read More...

Kamis, 05 November 2009

BALIKPAPAN

Jum'at, 16 Oktober 2009 , 10:51:00

MEMAMERKAN bakat di depan ribuan orang bukan pengalaman yang sering dialami Vidi Aldiano. Oleh karena itulah, usai tampil di konser Dancing Queen yang digelar di Istora Senayan Jakarta, Rabu (14/10) malam, ia mengaku punya perasaan yang campur aduk.
Namun yang pasti pelantun Status Palsu ini merasa sangat bangga bisa bersanding dengan Andi Rianto. "Bangga banget, senang, deg-degan, takut salah, pokoknya campur aduk melihat orang begitu banyak. Excited banget pokoknya," ujar Vidi usai konser. Dari awal mengikuti konser yang mengambil tema dari grup legendaris dunia ABBA ini, Vidi sebenarnya sudah merasa senang.
Apalagi dia begitu yakin bahwa apa pun musik yang digarap Andi Rianto pasti berkualitas. "Waktu gue bikin album pun sudah sama Mas Andi dan ketika ditawarin untuk nyanyi di Dancing Queen gue langsung oke. Nggak ngurusin biaya dan segala macam, pokoknya gue mau ikutan. Beruntung banget bisa ikutan acara ini," katanya sumringah.
Selain dengan Andi, Vidi juga sempat didaulat berduet bersama Mike Idol dan grup vokal Elfas Singer. Kali ini, ia malah merasa minder ketika berhadapan dengan para seniornya. "Karir mereka di dunia musik sudah panjang banget, tapi ini jadi tantangan buat gue. Pengalaman menarik dan luar biasa buat gue bisa duet di konser besar seperti ini dengan mereka," pungkas Vidi.(kpl/gum/boo)